Tag: kitab kuning
-
Non-Arab dan Pengaruhnya dalam Peradaban Keilmuan Islam
Ada satu pasal menarik yang dituliskan oleh Ibnu Khaldun dalam kitab Muqaddimahnya, yaitu fakta yang “aneh tapi nyata” bahwa mayoritas ulama’ (ilmuwan) dalam sejarah Islam ternyata berasal dari bangsa-bangsa ‘ajam (non-arab). Hal ini berlaku umum, baik dalam ilmu syariat yang berhubungan langsung dengan agama, maupun ilmu tentang logika yang mencakup mantiq, filsafat, astronomi, dll. Ulama’…
-
Membela Orang-Orang yang Memilih Fakir
Mlarat, sebuah status yang mungkin sangat dihindari oleh orang-orang zaman sekarang. Menjadi seorang fakir di zaman yang seba cepat ini sangat melelahkan. Selain sulit untuk mengejar kecepatan orang-orang yang lebih mampu, kadang statusnya ya cuma jadi bahan gojlokan teman-temannya. Iya to? Nyatanya, sebagian orang juga menunjukkan bahwa kemlaratan itu bukanlah sebuah masalah yang serius. Selain…
-
Persahabatan ala Sufi
Imam al-Ghazali merumuskan bahwa setidaknya ada 4 hal yang membuat kenapa seseorang suka bersama dengan orang lain. Pertama, karena adanya kesamaan dalam diri orang itu yang sesuai dengan seleranya, entah itu hal-hal baik ataupun buruk. Kedua, orang lain itu bisa menjadi perantara untuk urusan duniawinya. Ketiga, orang itu bisa menjadi perantara tercapainya urusan non-dunia, seperti…
-
Kita Seharusnya Tahu Kalau Kita Tidak Tahu (Bag 1)
Kanjeng Nabi bersabda, “Barang siapa yang dihendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya (menjadikannya ahli) dalam urusan Agama”. Hadits ini sangat terkenal, utamanya jika kita membuka kitab-kitab fiqih karya para ulama salaf, teks hadits ini biasanya diletakkan di atas bagian pembukaan kitab. Penyebutan istilah fiqih sendiri memang berasal dari hadits ini, karena sebenarnya fiqih…
-
Menilai Maqom Keimanan Kita
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya yang sangat fenomenal, Ihya’ Ulumiddin mengemukakan bahwa ada 3 tingkatan iman bagi orang yang beriman. Tentu saja tingkatan ini bukan untuk menghakimi orang lain, tapi lebih untuk mengukur seberapa dalam kadar keimanan yang kita miliki, atau sampai manakah ketahanan iman kita sebagai kaum mukminin. Dalam Ihya’ juz 3 halaman 21 (Cetakan…
-
Sudah Seharusnya Kita Menjadi Umat Paling Bahagia di Dunia
Sebagai seorang yang memiliki iman dan mengaku muslim, kita seharusnya menjadi umat paling bahagia di dunia ini. Setidaknya atas dasar keimanan itu, kita memiliki gusti Allah dan kanjeng nabi Muhammad di dalam hati kita. Bukan main-main, nikmat mana yang lebih istimewa dari ini? Melihat sekitar, baik di dunia nyata maupun maya, beberapa gambaran laku saudara…