-
Mencintai Kebaikan untuk Orang Lain
Ada satu hadis yang sangat masyhur, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Anas bin Malik raḍiyallāhu ‘anhu, bahwa Nabi sallāllāhu ‘alayhi wasallam bersabda, لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ “Tidaklah (sempurna) iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” Ketika pertama […]
-
Mengapa Islam Muncul di Jazirah Arab?
Langsung saja, Syaikh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi dalam Fiqh al-Sirah al-Nabawiyyah memberikan analisis yang cukup komprehensif tentang hal ini. Menurut beliau, untuk memahami pilihan Allah Swt ini, kita perlu melihat kondisi bangsa-bangsa di sekitar jazirah Arab pada masa itu. Mari kita mulai dari sana. Pada abad ke-6 Masehi, dunia dikuasai oleh dua peradaban superpower: Persia […]
-
Ilmu yang Wajib Dipelajari Setiap Orang
Hampir setiap orang tahu bahwa belajar itu penting, tapi hampir setiap orang juga bingung harus belajar apa. Kita dibombardir dengan kursus online, workshop, webinar, dan segala macam program pengembangan diri. Semuanya menjanjikan transformasi. Semuanya mengklaim sebagai “investasi terbaik.” Tapi, apakah semua itu memang penting untuk dipelajari? Dalam tradisi keilmuan Islam, ilmu dikategorisasikan menjadi beberapa bagian. […]
-
Siapa yang Paling Mulia?
Suatu hari, sahabat bertanya kepada Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wasallam, “Siapa manusia yang paling mulia?” Pertanyaan ini tampak biasa saja, tapi sebenarnya menyimpan kompleksitas. Kata “mulia” bisa bermakna banyak hal. Entah itu mulia di sisi Allah subhānahu wa ta‘ālā, mulia secara keturunan, atau mulia dalam pandangan sosial. Parameter kemuliaan dari semua hal ini berbeda, tidak ada […]
-
Empat Kemungkinan dalam Hidup
Hidup ini sebenarnya sederhana. Setidaknya begitu yang ditunjukkan oleh hadis Nabi tentang meninggalkan yang tidak penting. Imam Ibn Ḥajar al-Haitamī dalam Fatḥ al-Mubīn membagi kehidupan manusia menjadi empat kemungkinan: melakukan yang penting, meninggalkan yang tidak penting, meninggalkan yang penting, dan melakukan yang tidak penting. Dua yang pertama adalah baik, sedang dua yang terakhir adalah buruk. […]
-
Tidak Merasa Lebih Baik dari Orang Lain
Syaikh Muhammad Said al-Burhani, seorang ulama dan imam di Masjid al-Taubah Damaskus, pernah berkata: ذنبي محقَّق، وذنبُ غيري مَظنون؛ فلذا كلُّ الخلق أفضل مني “Dosa saya itu pasti ada, sedangkan dosa orang lain masih dugaan belaka. Karena itu, semua makhluk lebih baik daripada saya.” Saya membaca kutipan ini dari sebuah kanal di Telegram. Entah mengapa, […]
-
Orang Saleh itu Fleksibel
Imam Junaid pernah berkata, “orang yang jujur (shādiq) bergerak/berubah dalam sehari sebanyak empat puluh kali, dan orang yang riya’ (murā’ī) menetap pada satu keadaan selama empat puluh tahun.” Terdengar aneh, kan? Bukankah konsistensi (istikamah) itu penting? Kok malah berubah-ubah? Imam Nawawi, dalam muqaddimah kitab al-Majmū‘, menjelaskan maksud ungkapan ini, bahwa orang yang jujur itu senantiasa […]
-
Merawat Cinta Kepada Baginda Nabi Saw
Kata orang-orang zaman sekarang, cinta harus dirawat. Jika tidak, maka cinta itu bisa pupus, menguap, dan hilang. Seandainya cinta kepada makhluk saja harus diperlakukan seperti itu, lantas bagaimana dengan cinta kita kepada Baginda Nabi Muhammad Saw? Bukankah isyarat ini berulang kali difirmankan Allah Swt? قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ […]
-
Sifat-Sifat Nabi Yahya As
Allah Swt berfirman, يايَحْيى خُذِ الكِتابَ بِقُوَّةٍ وآتَيْناهُ الحُكْمَ صَبِيًّا وحَنانًا مِن لَدُنّا وزَكاةً وكانَ تَقِيًّا وبَرًّا بِوالِدَيْهِ ولَمْ يَكُنْ جَبّارًا عَصِيًّا “(Allah berfirman,) “Wahai Yahya, ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Kami menganugerahkan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak. (Kami anugerahkan juga kepadanya) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan […]
-
Nabi Saw pun Merasa Cemas
Allah Swt berfirman, وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ “(Bukankah kami telah) meringankan beban (tugas-tugas kenabian) darimu?” (QS. Al-Syarh [94]: 2) Kita mungkin sudah familiar dengan ayat ini. Kita menghafalnya, bahkan sudah di luar kepala. Tapi, apa maknanya? Nah, kebanyakan ulama menafsirkan kata wizr (beban) disini sebagai beban kenabian dan tugas-tugas mengurus umat. Kita tentu bisa membayangkan bahwa […]