-
Ketika Hari Kiamat Tiba-Tiba Menyapa
Mari kita membayangkan satu pagi yang damai, seperti pagi-pagi kita selama ini. Kita sedang duduk santai menunggu waktu sarapan tiba, eh seketika sesuatu yang dahsyat terjadi. Kita pun tidak sempat bertanya “apa ini?,” apa lagi bersiap-siap. Seketika itu pula, hanya rasa takut yang bisa kita rasakan. Rasa takut yang amat sangat, dibarengi dengan jantung yang […]
-
Empat Jenis Dosa dan Bagaimana Allah Memperlakukannya
Terdapat sebuah riwayat menarik dari Sayyidnā Ibn Mas’ūd, sebagaimana terekam dalam Mausū‘ah Ibn Abī al-Dunyā, tentang dosa. Beliau menyebutkan bahwa dosa itu ada empat jenis. Dua di antaranya diampuni, sedangkan dua lainnya tidak. Catatan ini penting, karena kita sering kali memandang dosa hanya sebagai kesalahan yang harus dihindari, tanpa memahami bagaimana sebenarnya Allah Swt memperlakukan […]
-
Teladan dalam Berbagai Kondisi
Setiap manusia butuh sosok teladan. Kita bisa melihat seorang yang sedang merintis usaha mencari figur yang bisa dia contoh dalam menjalankan bisnis. Pun dengan mahasiswa semester akhir yang mencari role model untuk mereka praktikkan saat memasuki dunia kerja. Bahkan, anak-anak pun secara natural meniru orang-orang di sekitarnya. Kebutuhan akan teladan ini universal. Masalahnya, tidak semua […]
-
Husnuzan Kepada Allah Swt
Betapa banyak orang yang berhenti berusaha menjadi baik, hanya karena dirinya bergelimang dosa. Ia mungkin berprasangka karena keburukannya, Allah sudah tidak mau lagi mendengarkannya. Ia merasa tak layak berdoa kepada Allah, tak pantas untuk mendekati-Nya. Padahal seberapapun dosa kita, Allah tetaplah dzat yang Maha Besar. Ialah satu-satunya dzat yang berjanji —dan janjinya pasti ditepati— akan […]
-
Tundukkan Hawa Nafsumu Pada Akalmu
Terdapat sebuah pitutur yang terekam dalam kitab Nashaihul ‘Ibad karya Syaikh Nawawi al-Bantani, dikatakan bahwa ﻃُﻮﺑﻰ ﻟِﻤَﻦْ ﻛﺎﻥ ﻋﻘﻠُﻪ ﺃﻣﻴﺮًﺍ ﻭﻫﻮﺍﻩ ﺃﺳﻴﺮًﺍ ، ﻭﻭﻳْﻞٌ ﻟﻤﻦ ﻛﺎﻥ ﻫﻮﺍﻩ ﺃﻣﻴﺮًﺍ ﻭﻋﻘﻠُﻪ ﺃﺳﻴﺮًﺍ “Beruntunglah bagi siapa saja yang menjadikan akalnya sebagai pemimpin atas hawa nafsunya, dan celakalah bagi yang menjadikan hawa nafsunya sebagai pemimpin atas akalnya” Akal adalah […]
-
Tinggalkan yang Tidak Penting
Nabi Saw pernah bersabda, “Diantara (tanda) kesempurnaan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak penting baginya.” (HR. al-Tirmiżī) Mari kita angen-angen (pikirkan) sabda Nabi yang pendek ini. Secara kasat mata, disana ada perintah, atau setidaknya anjuran untuk meninggalkan perkara-perkara yang tidak penting. Namun, penting atau tidak penting ini yang bagaimana? Apa ukurannya? Menurut Imam Ibn […]
-
Menghormati Nama Allah
Mālik bin Dīnār adalah seorang ulama besar yang hidup pada masa tabi’in. Suatu pagi ia keluar dari rumahnya, hendak menunaikan salat Subuh di masjid. Di tengah perjalanan, ia menemukan seorang lelaki tergeletak di pinggir jalan dalam keadaan sangat buruk. Lelaki itu mabuk berat, tidak sadarkan diri, berdebu, dengan busa keluar dari mulutnya. Mālik bin Dīnār […]
-
Agar Ilmu Menampakkan Dirinya Sendiri
Imam al-Muzanī, salah satu murid jagoan Imam al-Syāfi’ī, pernah berkata, “Aku membaca kitab al-Risālah karya Imam al-Syāfi’ī sebanyak 500 kali. Setiap kali membacanya, aku selalu menemukan faidah baru yang tidak kudapatkan pada bacaan sebelumnya.” Lima ratus kali lho. Bukan satu-dua kali. Bukan sepuluh atau dua puluh kali. Lima ratus kali membaca kitab yang sama, dan […]
-
Quranis yang Melemahkan Al-Qur’an
Ada kelompok yang menyebut diri mereka “Qur’anis” atau Quraniyyūn. Mereka mengklaim bahwa memahami agama ini cukup dengan Al-Qur’an saja, tanpa perlu hadis Nabi. Argumen utama mereka terdengar meyakinkan: bukankah Allah sudah berfirman bahwa Al-Qur’an adalah tibyānan likulli syai’ (penjelasan untuk segala sesuatu)? Kalau sudah lengkap, kenapa perlu hadis? Masalahnya, argumen ini justru menciptakan persoalan baru […]
-
Kaya dari Dalam
Ada cerita menarik dari Gus Mus yang saya tonton di Youtube. Beliau bercerita tentang dua kawan yang berbeda. Kawan pertama, seorang petani sederhana yang makan di galengan sawah. Menunya simpel: nasi, sambal, gereh (ikan asin), dan air dari kendi. Selesai makan, Alhamdulillahnya keras sekali sampai satu kampung kedengaran. Terlihat betul bahwa dia menikmati makanannya. Sedangkan […]