Secangkir Makna

Jika kau bukan anak raja, bukan juga anak ulama besar, maka menulislah.


Kategori: Refleksi

  • Ketika Merusak Sudah Menjadi Kebiasaan

    Ketika Allah berfirman kepada para malaikat-Nya bahwa Allah hendak menjadikan khalifah di muka bumi, para malaikat “protes.” Mereka bertanya, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Kemudian Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Dialog ini terekam dalam QS. Al-Baqarah […]

  • Jika Harus Membandingkan

    Membandingkan. Satu aktivitas yang sepertinya sudah sangat dalam tertancap di alam bawah sadar pikiran kita. Bak excalibur, tidak sembarang orang bisa menarik dan membebaskannya. Bahkan, bantuan-bantuan orang lain tak jarang juga tidak ada artinya. Hanya orang-orang terpilih lah yang bisa terbebas dari aktivitas itu. Kita? Sepertinya bukan termasuk orang pilihan itu. Buktinya, kita tidak berhenti […]

  • Sabar Bukan Opsi Terakhir

    Sabar adalah kata manis yang menyimpan getir di baliknya. Kita sering mengucapkannya, entah kepada teman yang sedang curhat, atau kepada diri sendiri saat sedang terhimpit masalah. Namun, ada kalanya justru kata itu membuat hati semakin berat, meski pada awalnya kita pakai untuk menenangkan diri. Tak jarang, sabar hanya kita hadirkan sebagai opsi terakhir ketika permasalahan […]

  • Dosa Kecil yang Membengkak

    Ketika melakukan sebuah dosa, kita mungkin sering menenangkan diri dengan kalimat, “ah, cuma dosa kecil.” Padahal, Imam al-Ghazālī dalam Iḥyā’ justru memberi peringatan bahwa dosa kecil pun bisa membengkak dan menjadi besar, bahkan melebihi dosa besar, jika disertai sebab-sebab tertentu. Sebab pertama adalah iṣrār (terus-menerus) melakukan dosa itu. Sekali dua kali mungkin terlihat ringan, tapi […]

  • Hati yang Sedang Sakit

    Penyakit, dalam bahasa Arab disebut dengan al-maraḍ. Secara umum, maknanya adalah kondisi yang keluar dari tabiat alami. Jika penyakit didefinisikan sebagai kondisi yang keluar dari tabiat alami, apa tabiat alami itu? Maka kita perlu kembali melihat apa atau siapa yang sedang tertimpa penyakit. Mari kita ambil contoh organ tubuh manusia. Jari manusia dikatakan tertimpa penyakit […]

  • Selemah-Lemahnya Iman

    Terdapat sebuah riwayat dari Ibn Mas‘ūd ra. bahwa beliau berkata: إن العبد ليغيب عن المنكر ويكون عليه مثل وزر صاحبه. قيل: وكيف ذلك؟ قال: يبلغه فيرضى به “Seorang hamba bisa saja tidak hadir ketika terjadi kemungkaran, namun ia tetap mendapat dosa seperti pelakunya.” Ditanyakan kepadanya: ‘Bagaimana bisa?’ Beliau menjawab: ‘Karena kabar itu sampai kepadanya, lalu […]

  • Jika Allah Maha Penyayang, Kenapa Ada Keburukan di Dunia Ini?

    Dunia ini kacau balau. Kita sering melihat orang tidur di jalanan, anak-anak kelaparan, dan penyakit menggerogoti tubuh orang-orang tersayang di sekitar kita. Bahkan, kita juga mungkin pernah menyaksikan bencana alam yang menelan begitu banyak korban. Belum lagi masalah-masalah sosial yang tak kunjung reda. Semua ini benar-benar terjadi. Mungkin kita pernah mengalaminya. Dan tentu saja, ini […]

  • Dampak Mendengarkan Nasihat

    Manusia itu beragam. Sama-sama mendengar nasihat, tapi hasilnya bisa sangat berbeda. Ibn al-Jauzī membagi tiga kelompok manusia dalam merespon nasihat yang didengarnya: segera bertindak, terkadang lalai, dan yang sama sekali tidak berefek apapun. Kelompok pertama adalah mereka yang langsung tersadar dan bertindak. Begitu menerima nasihat, mereka tidak lagi ragu-ragu. Langkahnya cepat, tekadnya jelas. Kalau pun […]

  • Kriteria Pemimpin

    Setiap kali membicarakan kriteria pemimpin, hampir selalu ada dua hal yang tak luput dari pembicaraan: keturunan dan kekayaan. Dua hal ini seolah menjadi kunci untuk mendapatkan kekuasaan. Siapa yang lahir dari keluarga tertentu, dianggap lebih pantas daripada selainnya. Siapa yang punya jumlah kekayaan tertentu, dianggap lebih layak untuk mengatur selainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa dua […]

  • Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah

    Tidak sedikit orang yang merasa terjebak dalam masa lalu mereka sendiri. Sebagian mungkin bergumam, “Dosa saya sudah terlalu banyak, percuma kalau ingin berubah.” Ada pula yang akhirnya memilih pasrah dalam apatisme, seolah-olah pintu kebaikan sudah terkunci rapat untuk mereka. Perasaan ini mirip dengan orang yang sedang tenggelam lalu berhenti berenang, padahal ombak masih memungkinkannya untuk […]