Secangkir Makna

Jika kau bukan anak raja, bukan juga anak ulama besar, maka menulislah.


Kategori: Refleksi

  • Dunia yang Kita Besar-Besarkan

    Kadang-kadang kita terlalu serius dengan dunia. Kita terlalu khawatir soal masa depan, sibuk dengan rencana, terjebak dalam persaingan, lalu tanpa sadar memperlakukan dunia seolah-olah hanya inilah satu-satunya realitas yang ada di depan mata kita. Padahal, apa yang kita anggap penting ini tiba-tiba dipatahkan oleh sabda Nabi Saw: موضع سوط في الجنة خير من الدنيا وما […]

  • Keluarga Sakinah

    Ketika mendengar istilah keluarga sakinah, banyak dari kita mungkin membayangkannya sebagai keluarga yang harmonis, tenang, dan tanpa konflik. Tidak pernah terlihat dalam keluarga itu pertengkaran, semuanya berjalan mulus, adem ayem, keluarga idaman lah pokoke. Sayang seribu sayang, jika yang kita bayangkan seperti itu, maka keluarga sakinah itu tidak ada. Betul, tidak ada. Barangkali selama ini […]

  • Pertolongan Allah

    Seorang ayah membawa istri dan anak-anaknya untuk berangkat umrah. Segala persiapan sudah dilakukan. Tiket sudah siap, dan koper-koper ikut bersamanya menuju bandara. Tapi satu sopir yang mengantar mereka menuju bandara sempat salah jalan, dan ini membuat mereka terlambat. Sesampainya di bandara, waktu keberangkatan hanya tersisa beberapa menit. Lautan manusia sudah memenuhi antrean. Bagi siapa pun, […]

  • Panjang Angan-Angan

    Nabi Muhammad saw pernah menggambar di atas tanah menggunakan sebatang kayu. Beliau membuat sebuah kotak persegi, lalu menarik garis lurus dari tengah kotak itu ke luar. Di sekeliling garis itu, beliau membuat garis-garis kecil yang mengarah padanya. Setelah itu beliau menjelaskan: “Ini adalah manusia,” sambil menunjuk titik di dalam kotak. “Kotak yang mengelilinginya adalah ajalnya. […]

  • 100 Postingan

    Kemarin sore, saya mendapatkan notifikasi dari WordPress bahwa saya telah mem-posting 100 postingan. Congratulations! Begitu ucapnya. Sepertinya, saya tidak akan merayakannya dengan heboh. Saya hanya ingin melihat kembali usaha saya untuk belajar menulis secara rutin dan mempublikasikannya. Belakangan ini —tepatnya tiga hari yang lalu— saya juga mulai mempublikasikan tulisan saya di Medium, setelah 10 tahun […]

  • Ketika Status Sosial Menipu Mata

    Suatu hari, seorang lelaki melintas di hadapan Rasulullah saw. Beliau bertanya kepada sahabat yang duduk bersama, “Bagaimana pendapatmu tentang orang ini?” Sahabat itu menjawab dengan yakin, “Ini orang bangsawan. Jika melamar, lamarannya diterima. Jika memberi syafaat, syafaatnya dikabulkan.” Rasulullah saw diam. Lalu lewat lelaki lain. Beliau bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu tentang orang ini?” Sahabat itu […]

  • Cara Alternatif Membela Orang Lain

    Ada sebuah hadis dalam Ṣaḥīḥ al-Bukhārī dari Anas bin Mālik RA, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Bantulah saudaramu, baik ketika dia berbuat zalim maupun ketika dia dizalimi.” Seorang lelaki bertanya, “Ya Rasulullah, aku akan membantunya jika dia dizalimi, tetapi bagaimana aku membantunya jika dia yang berbuat zalim?” Rasulullah menjawab, “Kamu halangi atau cegah dia dari perbuatan […]

  • Bagaimana Mengetahui Allah Mencintai Kita?

    Sepertinya kita sering salah kaprah dalam memahami tanda-tanda cinta Allah Swt. Selama ini, kita mungkin merasa bahwa ketika rezeki lancar, karier mulus, atau hidup terasa mudah tanpa ada gronjalan berarti, adalah tanda-tanda bahwa kita sedang disayang gusti Allah Swt. Benak kita mengatakan, “Hidup kok uwenaknya begini ini pasti karena gusti Allah sayang sama aku.” Eit, […]

  • Ketidaktahuan Adalah Priviledge

    Sebenarnya, ketidaktahuan itu tidak selalu buruk. Selama ini kita diajarkan bahwa tahu itu lebih baik daripada tidak tahu. Kalau ada yang mengaku tidak tahu sesuatu, langsung dianggap kurang pintar atau malas. Padahal, ada banyak situasi dimana tidak mengetahui sesuatu justru lebih menguntungkan. Coba bayangkan kalau kita bisa tahu kapan akan meninggal, atau bisa membaca pikiran […]

  • Larangan Tafsir bi al-Ra’y dan Batasannya

    Setelah menetapkan kerangka metodologis tafsir, al-Tabari menghadapi isu yang sangat sensitif: larangan menafsirkan al-Quran dengan ra’y (opini pribadi). Al-Tabari menyajikan berbagai hadis dan atsar yang melarang tafsir bi al-ra’y, kemudian memberikan analisis tentang makna sebenarnya dari larangan tersebut. Ia berusaha menunjukkan bahwa larangan ini tidak berarti menutup pintu ijtihad dalam memahami al-Quran, namun hanya bentuk […]