-
Kelembutan
Pada suatu ketika, sekelompok orang Yahudi datang menemui Rasulullah Saw. Mereka mengucapkan salam, tapi dengan niat menghina. Alih-alih berkata “as-salāmu ‘alaikum” — “semoga keselamatan atasmu” — mereka memelintirnya menjadi “as-sām ‘alaikum”, yang berarti “semoga engkau mati.” Kata itu terdengar hampir sama, tapi maknanya jauh berbeda. Ucapan itu dilontarkan bukan sebagai penghormatan, melainkan sebagai ejekan halus […]
-
Hidayah Allah
Menjadi umat Nabi Muḥammad Saw adalah bentuk karunia yang tidak bisa dibandingkan dengan apa pun. Tapi kita sering lupa, bahwa kita menjadi bagian dari umat beliau itu bukanlah soal kepintaran. Bukan pula karena orang tua kita saleh, pun tidak juga karena guru atau kiai kita alim. Kita bisa menapaki jalan ini —Islam— semata-mata karena diberi […]
-
Irādah Allah Tidak Sama dengan Riḍā-Nya
Banyak orang keliru dalam membedakan antara irādah (kehendak) Allah dengan riḍā (keridaan)-Nya, juga dengan maḥabbah (cinta) dan masyi’ah (keinginan). Sekilas memang tampak serupa, tapi sebenarnya ini adalah hal-hal berbeda. Padahal, kesalahan memahami perbedaan itu bukan perkara kecil, karena dari sinilah banyak kekeliruan teologis berawal. Nah, segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, baik yang kita […]
-
Tidak Seberat Itu
Kita sering membayangkan sebuah pekerjaan begitu sulit, bahkan sebelum memulainya. Rasanya sudah berat, padahal baru sebatas bayangan di kepala. Entah mengapa, pikiran kita punya kebiasaan memperbesar (dan memperburuk) sesuatu yang belum tentu terjadi. Akhirnya, kita capek duluan, padahal tubuh bahkan belum bergerak. Al-Mutanabbī, seorang sastrawan Arab kondang tempo dulu, pernah menulis satu bait yang menurut […]
-
Sebenarnya, Rezeki itu Apa?
Rezeki, sebagaimana disebutkan dalam KBBI, adalah segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan). Ia bisa berbentuk makanan sehari-hari maupun nafkah. Acapkali, rezeki juga dimaknai sebagai penghidupan, pendapatan, keuntungan, serta kesempatan mendapatkan makan. Rezeki adalah kata serapan dari bahasa Arab al-rizq yang berarti segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya. Dalam al-Qur’an, kata […]
-
Ketika Merusak Sudah Menjadi Kebiasaan (2)
Kita sudah terlampau sering menormalisasi kerusakan, bahkan pengrusakan. Bukan hanya dalam bentuk fisik semata. Mentalitas kita pun tampaknya tidak terlepas dari “mode merusak.” Buktinya, kita sering memelintir kata-kata, memanipulasi data, dan seterusnya. Kita pun sering menampilkan ketidak akuran antar liyan di media-media sosial. Saling mengolok, menjatuhkan, dan tidak jarang menebarkan fitnah serta berita bohong. Duh, […]
-
Ketika Merusak Sudah Menjadi Kebiasaan
Ketika Allah berfirman kepada para malaikat-Nya bahwa Allah hendak menjadikan khalifah di muka bumi, para malaikat “protes.” Mereka bertanya, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Kemudian Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Dialog ini terekam dalam QS. Al-Baqarah […]
-
Jika Harus Membandingkan
Membandingkan. Satu aktivitas yang sepertinya sudah sangat dalam tertancap di alam bawah sadar pikiran kita. Bak excalibur, tidak sembarang orang bisa menarik dan membebaskannya. Bahkan, bantuan-bantuan orang lain tak jarang juga tidak ada artinya. Hanya orang-orang terpilih lah yang bisa terbebas dari aktivitas itu. Kita? Sepertinya bukan termasuk orang pilihan itu. Buktinya, kita tidak berhenti […]
-
Sabar Bukan Opsi Terakhir
Sabar adalah kata manis yang menyimpan getir di baliknya. Kita sering mengucapkannya, entah kepada teman yang sedang curhat, atau kepada diri sendiri saat sedang terhimpit masalah. Namun, ada kalanya justru kata itu membuat hati semakin berat, meski pada awalnya kita pakai untuk menenangkan diri. Tak jarang, sabar hanya kita hadirkan sebagai opsi terakhir ketika permasalahan […]
-
Dosa Kecil yang Membengkak
Ketika melakukan sebuah dosa, kita mungkin sering menenangkan diri dengan kalimat, “ah, cuma dosa kecil.” Padahal, Imam al-Ghazālī dalam Iḥyā’ justru memberi peringatan bahwa dosa kecil pun bisa membengkak dan menjadi besar, bahkan melebihi dosa besar, jika disertai sebab-sebab tertentu. Sebab pertama adalah iṣrār (terus-menerus) melakukan dosa itu. Sekali dua kali mungkin terlihat ringan, tapi […]