Pada suatu kesempatan KH Ma’ruf Amin dawuh “mautul ‘alim mautul ‘alam”. Meninggalnya seorang alim seperti matinya dunia. Pagi ini ada kabar yang sangat menghentak, seorang ‘alim besar Indonesia yang telah terbukti mencetak puluhan ribu kader ulama nusantara meninggal dunia. Hadratu as-Syaikh Maimoen Zubair namanya, bukan saja ‘alim, juga ‘allamah dan faqih. Pengasuh pondok pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Beliau meninggal dalam rangkaian prosesi persiapan haji, di Makkah al-Mukarramah.

Dalam surah Ar-Ra’d ayat 41 Allah berfirman,
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَأْتِي الْأَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا ۚ وَاللَّهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ ۚ وَهُوَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
“Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami mendatangi daerah-daerah (orang yang ingkar kepada Allah), lalu Kami kurangi (daerah-daerah) itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; Dia Mahacepat perhitungan-Nya.“
Sedikit penjelasan dalam kitab tafsir Ibnu Katsir yang dinukil dari perkataan Ibnu Abbas dan Mujahid. Berikut adalah kutipannya,
وقال ابن عباس في رواية : خرابها بموت فقهائها وعلمائها وأهل الخير منها . وكذا قال مجاهد أيضا : هو موت العلماء
“Berkata Ibnu Abbas dalam satu riwayat: Berkurangnya bumi adalah dengan kematian fuqaha dan ulama’-nya, serta para ahlul khair darinya. Demikian pula Imam Mujahid mengatakan juga: Berkurangnya bumi adalah kematian ulama’.”
Dalam suatu hadits yang mulia juga Nabi bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا ، يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ ، حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا ، اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا ، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dari umat manusia dengan sekali cabut. Namun, Ia akan mencabut dengan mematikan para ulama (ahlinya). Sampai apabila Ia tidak menyisakan seorang alim, umat manusia akan menjadikan orang-orang yang bodoh sebagai pimpinanpimpinan mereka. Mereka ditanya (oleh umatnya) lantas menjawab tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.” (Muttafaqun ‘alaih)
Saat ini dunia sedang diguncang salah satu bencana terbesarnya, yaitu mautu al-‘alim, sebaik-baik manusia ketika datang kepadanya suatu musibah adalah mereka yang mengatakan, “Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun”. Dan sebagaimana dawuh Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya’ Ulumiddin, generasi penerus ulama’ harus tetap meletakkan harapan setinggi-tingginya sehingga mampu menambal lubang di dalam agama ini.
إذا مات العالم ثلم في الإسلام ثلمة لا يسدها الا خلف منه
“Jika satu ulama wafat, maka ada sebuah lubang dalam Islam yang tak dapat ditambal kecuali oleh generasi penerusnya.”
Wallahu A’lam
*Mohon do’a dan fatihah sebanyak-banyaknya untuk Hadratu as-Syaikh Maimoen Zubair